Selasa, 28 Agustus 2012

Jangan Menyerah

Ketika kenyataan tak berjalan sesuai harapaN 
Dan pohon harapan seakan tak membuahkan hasiL 
Ketika segalanya tampak kacau dan begitu buruK 
Tak teratur dan melelahkaN
Beristirahatlah sejenak, tapi jangan menyerah,..!

Ketika matamu tak lagi mampu membendung air matA
Menangislah jika itu membuatmu bebaS
Tapi engkau tak perlu menangisi sesuatu yang telah pergI
Berbahagialah karena “sesuatu”  itu pernah adA
Bisa jadi ”sesuatu”  itu hanya untukmU 
Karena tak seorangpun berhak atas tetesan air matamU 
Bahkan Sang empunya tak’kan tega melihatnyA

Hidup adalah perjuangan, dan kau,..?
Kau adalah pejuang hidupmU

Seringkali seorang pejuang telah menyeraH 
Disaat selangkah lagi ia akan merebut kemenangaN 
Karena terfokus pada jerih dan lelaH 
Sang pejuang tak menyadari begitu dekatnya ia pada piala kemenangaN 
Dan ia terlambat meraihnya karena malam telah tibA

Terkadang sasaran tampak lebih dekat dari yang seharusnyA 
Engkau tak’kan pernah tahu seberapa dekat sebelum mencobA 
Ketika mahkota emas tampak begitu jauH 
Sebenarnya ia sudah di depan mata,..!

Jangan menyerah,..! 
Tidaklah berat jika harus mencobanya lagI
Siapa tahu engkau hanya butuh satu langkah saja,..!?

merah putih

Sang Saka Merah Putih merupakan julukan kehormatan terhadap bendera Merah Putih negara Indonesia. Pada mulanya sebutan ini ditujukan untuk bendera Merah Putih yang dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta, saat Proklamasi dilaksanakan. Tetapi selanjutnya dalam penggunaan umum, Sang Saka Merah Putih ditujukan kepada setiap bendera Merah Putih yang dikibarkan dalam setiap upacara bendera.
Bendera pusaka dibuat oleh Ibu Fatmawati, istri Presiden Soekarno, pada tahun 1944. Bendera berbahan katun Jepang (ada juga yang menyebutkan bahan bendera tersebut adalah kain wool dari London yang diperoleh dari seorang Jepang. Bahan ini memang pada saat itu digunakan khusus untuk membuat bendera-bendera negara di dunia karena terkenal dengan keawetannya) berukuran 276 x 200 cm. Sejak tahun 1946 sampai dengan 1968, bendera tersebut hanya dikibarkan pada setiap hari ulang tahun kemerdekaan RI. Sejak tahun 1969, bendera itu tidak pernah dikibarkan lagi dan sampai saat ini disimpan di Istana Merdeka. Bendera itu sempat sobek di dua ujungnya, ujung berwarna putih sobek sebesar 12 X 42 cm. Ujung berwarna merah sobek sebesar 15x 47 cm. Lalu ada bolong-bolong kecil karena jamur dan gigitan serangga, noda berwarna kecoklatan, hitam, dan putih. Karena terlalu lama dilipat, lipatan-lipatan itu pun sobek dan warna di sekitar lipatannya memudar.
Setelah tahun 1969, yang dikerek dan dikibarkan pada hari ulang tahun kemerdekaan RI adalah bendera duplikatnya yang terbuat dari sutra. Bendera pusaka turut pula dihadirkan namun ia hanya 'menyaksikan' dari dalam kotak penyimpanannya.
Untuk keterangan teknis tentang bendera Merah Putih, silakan lihat Bendera Indonesia.